Maluku Barat Daya, Merdekapostnews
Ketua Komite SD Kristen Yatoke, Kecamatan Babar Timur, Kabupaten MDB, Provinsi Maluku, TOS Anaktototy, meminta pemerintah tidak hanya mengurus program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang hingga kini belum terlaksana di sekolah mereka, tetapi juga memperhatikan kebutuhan sekolah seperti peralatan untuk assessment.
“Coba bayangkan, kami tinggal di daerah terpencil, tetapi siswa dituntut ikut assessment. Laptop, komputer, dan jaringan internet tidak tersedia di sekolah. Lalu, ke mana lima belas siswa kami mau diarahkan?” ujarnya.

Ia menambahkan, tahun ini siswa kelas V hanya bisa menggunakan dua laptop, itu pun milik pribadi guru. “Kami minta pemerintah jangan cuma fokus ke MBG, tetapi juga menyiapkan kelengkapan asesmen bagi anak-anak kami,” tegasnya.
Salah satu siswa, Koko Mosse, juga menyampaikan harapannya. “Kalau bisa, tahun depan adik-adik kami sudah bisa belajar menggunakan laptop sekolah, bukan laptop pinjaman. Presiden jangan cuma urus makan gratis, kami juga butuh laptop dan jaringan internet. Orang tua kami masih bisa memberi makan, tapi laptop dan internet itu tanggung jawab negara,” katanya.

Guru pembimbing assessment, Krestina Helwend, mengaku sangat kesulitan membimbing siswa kelas V karena keterbatasan perangkat. Hal senada disampaikan guru kelas, Efrosina Anaktototy, yang berharap pemerintah lebih memperhatikan kesulitan sekolah-sekolah di daerah 3T.(Eki)













